Rektor Unsri Melantik Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik
27
Apr/23
Rektor Unsri Melantik Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik
Rektor Universitas Sriwijaya, Prof. Dr.
Ir. H. Anis Saggaff, MSCE, IPU, ASEAN Eng. melantik Wakil Dekan Fakultas
Teknik.
Pelantikan dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Pusat
Administrasi Universitas Sriwijaya (Unsri) kampus Indralaya, Kamis
(27/4/2023).
Para pejabat yang dilantik yaitu,
Dr. Bhakti Yudho Suprapto, S.T., M.T. diangkat kembali sebagai Wakil
Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik untuk masa jabatan 2023 – 2025.
Dalam sambutannya Rektor mengingatkan
kepada para pejabat yang dilantik baik bidang I, II, maupun III. Ia
mengatakan bahwa ia pernah mengalami berbagai macam jabatan dari wakil
dekan, wakil rektor (WR) III, WR IV, WR I, hingga menjadi rektor. “Semua
jabatan tidak ada yang kekal, yang kekal hanya Allah swt. Tugas yang
diberikan kepada kita adalah tugas yang mulia, mendidik manusia menjadi
orang-orang yang baik. Itu amanah yang kita pegang. Jangan sampai
terbalik. Kita menjadi pendidik, tetapi mendidik orang menjadi tidak
benar. Kita sebagai dosen seharusnya memang mendidik orang yang tidak
baik menjadi baik, belum berilmu menjadi berilmu. Itu yang harus kita
pegang,” ujarnya mengingatkan.
Lebih lanjut ia menyampaikan yang
berkaitan dengan tugas-tugas yang diberikan pemerintah harus mengacu
kepada pimpinannya. Di perguruan tinggi pimpinannya rektor dan di
fakultas adalah dekan. “Semua itu harus mengacu kepada ‘imam’ tidak
boleh jalan sendiri. Banyak pejabat baru ini. Kita tadi sudah bacakan
sumpah. Yang ada di situ integritas dan kita tidak akan menyalah gunakan
jabatan. Banyak pejabat yang pintar memperkaya diri sendiri, pintar
mencari yang tidak halal. WD 2 itu paling rawan karena anda pegang
amanah ponjennya jamaah fakultas masing-masing. Kalau Anda tidak
melaksanakan dengan baik ya tidak baik fakultasnya. Apakah bisa? Sangat
bisa karena Anda yang menentukan itu,”katanya.
Oleh karena itu Rektor mengingatkan kepada
seluruh dekan fakultas bahwa dekan adalah pimpinan jangan sampai tidak
tahu kerja pejabat di bawahnya. “Anda itu imam, jadi harus tahu. Banyak
dekan yang tidak tahu keuangan. Kalau ditanya bagaimana Pak keuangan oh
WD 2 semua. Itu bukan imam harusnya jadi makmum.
Aturan keuangan, akademik sudah bagus. Jadi jangan membuat kebijakan
baru. Haluan sudah kita buat ita menuju akademik yang prima. Paradikma
dulu bagus. Cara kita kuliah dulu itu masanya bagus, tetapi sekarang
kita harus berubah paradikma karena kita sudah banyak referensi, kalau
dulu referensi itu susah zaman saya sangat susah. Lebih-lebih mencari
kitab pencak silat itu lebih mudah daripada nyari referensi karena dulu
bukunya kurang dan ilmunya banyak disembunyikan.
Kita tidak membuat mahasiswa kita itu
menjadi tamatan kungfu. Kungfu itu diajarkan ilmu tapi yang diujikan
lain. Kita bukan buat itu, kita menyalurkan, menyampaikan ilmu yang kita
punya sesuai dengan aturan. Apabila dia sudah melakukanya dengan baik
dan kita lihat secara visual baik maka berikanlah yang terbaik kepada
mereka,” terangnya. (Yo)